marquee

welcome to my blog!! Enjoy it! DQalb

Rabu, 12 Maret 2014

Dilema Teknologi

Di era super duper canggih ini, setiap kebutuhan manusia dibantu oleh teknologi. Kalkulator, telepon, komputer, televisi, dan banyak lagi teknologi yang beredar di zaman ini. Begitu juga di ranah pendidikan, teknologi juga menjadi salah satu elemen penting dalam pengaplikasiannya. Akan tetapi, teknologi yang digunakan terkadang tak sesuai dengan apa yang diharapkan dan bahkan menjadikan manusia malas untuk melakukan yang seharusnya.
            Dalam pendidikan, teknologi digunakan sebagai penunjang pembelajaran. Banyak teknologi terbaru muncul untuk memudahkan dan terkadang membuat manusia dilema akan teknologi ini. Salah satu contohnya adalah ketika dosen memberikan tugas rumah dan harus dikerjakan dengan membaca buku A, banyak murid yang tidak membaca buku tersebut dan beralih ke uncle Google untuk melihat setiap referensi dan jawaban-jawaban dari tugas tersebut *curhatan mahasiswa :’). Sudah terbukti bahwa manusia zaman Miley Cyrus, Justin Bieber, dan Katy Perry ini sangat dilema akan teknologi yang beredar.
            Bagaimanapun juga, teknologi tak bisa dipisahkan dari ranah pendidikan. Banyak teknologi yang sangat membantu proses pembelajaran dan juga membuat dilema setiap pemakaiannya. Ane membuat contoh “pembelajaran jarak jauh”. Sudah banyak sekolah-sekolah modern di Indonesia menggunakan pembelajaran jarak jauh antara siswa dan guru. Guru berada di Jakarta, para murid mungkin berada Tokyo, Liverpool, Manchester, dan dipelosok dunia lain. Bagaimana caranya? WEBCAM. Para murid dan guru menggunakan aplikasi yang dapat membantu mereka menatap satu sama lain di tiap komputer mereka. Siapa bilang ini tidak bisa dilema? Para guru yang menggunakan pembelajaran ini kemungkinan apabila mengajar secara langsung, akan berubah malas karena webcam ini. Yang biasanya ia hanya duduk dan membacakan buku untuk muridnya yang entah dimana, sekarang ia harus aktif menerima tiap pedang pertanyaan langsung dari muridnya. Dan murid menjadi tidak efektif menerima tiap pembelajaran tersebut.
            Ya, pastinya terjadi revolusi teknologi pada zaman ini. Bisa dibandingkan dengan zaman Elvis Presley, Bimbo, The Beatless (zaman orang tua doeloe). Dulu teknologi sangat sulit diraih. Untuk mengerjakan tugas, dibutuhkan tiga sampai empat buku untuk menemukan jawabannya. Untuk tugas makalah, mereka harus mengetik dengan mesin tik. Dibutuhkan surat untuk mengirim pesan kepada teman jauh, dan banyak lagi. Perjuangan mereka sangat berat, hidup mereka sangat pedih, Jenderal Muda! Kurang dilema apalagi generasi muda ini?
            Ya, dilema apabila kita tak bisa menggunakannya secara efektif dan efisien. “Ke-di-le-ma-an” ini bisa kita ubah dengan menggunakan teknologi dengan baik. Dengan tetap menjunjung tinggi sosiokultural. Ketika dosen memberikan tugas, dan mahasiswa “mencuri” referensi dan jawaban dari internet, apakah ini sesuai dengan sosiokultural bangsa Indonesia? Ingat kata mama, mencuri itu dosa loh. Apa salahnya membaca buku? Toh, dengan membaca buku, kita akan lebih mendapatkan informasi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Ketika dosen dan mahasiswa menggunakan “pembelajaran jarak jauh”(selalu digunakan), akan lebih baik jika pembelajaran ini tidak terlalu sering digunakan agar dapat membuat pembelajan aktif dan efektif.
Keefisienan teknologi dapat mengubah setiap langkah manusia di zaman modern ini. Melek sedikit sudah berubah teknologi. Apabila tidak diikuti, ya akan gaptek nantinya. Oleh karena itu, gunakanlah teknologi sebaik mungkin dengan tetap menjunjung kehidupan manusia yang bermoral dan bermartabat. Menggunakan teknologi agar mempermudah setiap aktivitas.
Didalam dunia pendidikan memang harus sudah digunakan peralatan teknologi canggih untuk mempermudah pembelajaran. Gunakanlah teknologi dengan efisien dan efektif agar tidak diperbudak oleh teknologi. JANGAN DILEMA TEKNOLOGI!  
                                                                                                                       
                                                                                                                                    @dqalb

Tidak ada komentar: