marquee

welcome to my blog!! Enjoy it! DQalb

Senin, 04 November 2013

Dalam Diam

Dalam diam sebuah himpunan yang hakiki dapat menjadi sebuah kenyataan saat berimpian. Ketika itu, seorang wanita muda sedang asyik bercengkrama dengan teman sepermainannya. Setiap mata memandang pasti meragukan setiap wanita tersebut. Apakah mereka benar wanita? Masih dalam diam, setiap orang yang memandang tak berani untuk berkata sebenarnya.
Suatu waktu ketika wanita-wanita ini berpencar, banyak pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya tak harus dipertanyakan, tetapi si aku tetap memberanikan diri untuk ingin memperdalam setiap wanita yang selalu bersama ini. Dalam diam, sang aku tetap menyimpan pertanyaannya, apa aku diperbolehkan masuk kedalam kalian?
Dan sang aku hanya diam, tak berani untuk mengungkapkan setiap kalimat. Dia hanya berfikir dalam diam, mungkin ia bisa menjadi si aku yang sebenarnya. Diam-diam ia dapat mengikuti setiap alur para wanita ini dan tanpa disadari ternyata si aku dapat masuk kedalam dunia para wanita ini. Ia mencari setiap jawaban yang mata-mata memandang tersebut pertanyakan. Mereka berbeda, mereka bukanlah mereka yang mata memandang ini pertanyakan.
Dalam hidup, si aku hanya berusaha untuk hidup normal, bersama kehidupannya dan kehidupan orang lain, ada satu dalam wanita tersebut, si aku merasa janggal, si aku merasa terlalu terpesona melihat si wanita yang berada dalam kelompok itu. Apa harus dalam diam juga untuk mengikuti setiap gerakan wanita ini? Dalam diam si aku mengikutinya. Setiap langkah, mencari langkah, kemanakah ia menuju?
Banyak cerita yang si aku dapat tentang si wanita berkerudung ini. Hati terlalu lembut, jiwa yang tenang, sedikit cuek, akan tetapi terlalu indah ketika tersenyum. Apa si aku terlalu diam untuk senyum melihat malaikat seindah ini? Si aku hanya memberanikan dirinya dalam diam untuk menjaga kelembutan hati si wanita ini.
Tanpa sadar, begitu banyak waktu yang terbuang, si aku mencari setiap pertanyaan tentang si wanita ini, siapa si aku lainnya yang sudah menjaga hatinya? Mengapa bisa si aku lainnya ini mudah untuk mendapatkan hati si wanita ini? Agh! Sudahlah pikir si aku. Dalam diam si aku mungkin terasa tersakiti dengan setiap langkah wanita ini.
Masih dalam diam, mengapa sang aku terlalu bodoh untuk bisa mengikuti setiap langkah wanita ini? Pertanyaan ini selalu terbayang oleh si aku yang tak tahu mengapa pertanyaan tersebut bisa ditanya oleh dirinya sendiri. Si aku tersadar ketika begitu indah dunia luar daripada wanita ini, akan tetapi dunia luarlah yang menggambarkan wanita ini. Sang aku berharap jika dunia luar adalah wanita ini, mungkin begitu banyak keindahan yang bisa disebarkan di muka bumi ini. Terlalu banyak dunia luar yang begitu munafik, dengki, iri dan terburuk sifat yang mereka punya, ada didalam hatinya.
Mungkin dunia luar bisa membuat si aku tenang. Dan masih terbayang sang wanita. Mungkin sang aku harus mengisi setiap dunia luar menjadi sang wanita ini untuk mendapatkan keindahan yang seutuhnya? Jangan selalu menyalahkan sang aku dengan keakuan yang begitu terpana pada keindahan dunia ini.
Biarkan si aku bersama keindahannya! Coba bayangkan setiap dunia luar yang munafik ini tak diimbangi dengan keindahan ciptaan Tuhan ini? Si aku merasa, bukan saatnya untuk memiliki si wanita ini, akan tetapi bagaimana dunia luar bisa memiliki si aku dengan wanita ini hanya dalam diam.
Waktu berlanjut dengan setiap harapan yang terbuat, bisa menjadi kenyataan dengan begitu mudah. Muda, sang aku merelakan si wanita yang telah dijamah hatinya oleh sang aku lainnya, tapi, tua ini, sang aku begitu yakin dengan keadaannya, ia begitu yakin dengan keadaan sang wanita ini.
Sang wanita yang mungkin tak tahu keberadaanya, sang wanita yang tak mudah untuk dicari. Dalam diam, dalam tuanya ia selalu berdoa untuk kelangsungan dunia luarnya bersama sang wanita ini. Sang aku sempat putus asa dengan usaha-usaha yang selalu sang aku lakukan. Untuk menghilangkan sang wanita ini dari dunia luar bukanlah hal yang mudah.
Di tuanya, ia selalu berusaha untuk menghindar dari setiap langkah sang wanita yang entah mengapa bisa berhubungan secara dekat walaupun hanya sebentar. Sang wanita ditakdirkan untuk mempunyai suatu pekerjaan yang sama dengan sang aku ini. Sang akulah pemimpin pekerjaan ini, sang akulah penguasa dalam pekerjaan ini, bagaimana bisa sang wanita ini tahu keberadaan si aku disini?

Hanya Tuhan yang mengetahui mengapa si aku ditakdirkan kembali dalam diam untuk mencintai kembali wanita ini. Terjalin kembali moment dimana dalam diam adalah salah satu peranan penting sang aku yang dulu ternyata kebodohannya membuahkan hasil. Sekarang, bukan dalam diam si aku untuk mengutarakan isi hatinya, dengan hatinya, ia berusaha untuk bisa memikat hati sang wanita.

Tidak ada komentar: