marquee

welcome to my blog!! Enjoy it! DQalb

Selasa, 15 Oktober 2013

Pengajaran Disiplin dan Kepedulian Berdasarkan Budaya dalam Keluarga

Di Indonesia, kebudayaan sangatlah penting dalam aspek kehidupan sehari-hari. Salah satu faktor yang memengaruhi kebudayaan adalah keluarga. Keluarga berperan penuh dalam pengaplikasian kebudayaan ini. Disiplin dan kepedulian merupakan kebudayaan yang ditanamkan sejak dini oleh orang tua untuk memelihara kebudayaan Indonesia yang sopan dan santun. Bukan hanya itu, diharapkan juga dengan pembelajaran ini anak bisa menjadi berkarakter.
          Disiplin adalah kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan atau pengendalian. Tujuan disiplin untuk mengembangkan watak agar dapat mengendalikan diri, bersikap tertib dan efisien. Di dalam keluarga, ini sudah diterapkan dengan contoh-contoh yang sederhana. Seperti; mencuci tangan sebelum makan, sebelum tidur sikat gigi terlebih dahulu, beribadah tepat waktu, dan masih banyak lagi. Upaya ini diterapkan dengan menceritakan kepada anak bahwa apabila setiap kegiatan tidak dimulai dengan mendisiplinkan diri, maka kehidupan mereka akan tak berjalan dengan mulus. Salah satu contohnya adalah tidak mencuci tangan sebelum makan, maka kuman akan masuk kedalam perut yang dapat menyebabkan sakit perut. Orang tua menceritakan bagaimana apabila anak tidak mencuci tangan sebelum makan akan menyebabkan sakit perut dengan cerita yang didramatisir sehingga anak akan takut apabila ia tidak disiplin.
Penerapan disiplin sejak dini akan membantu anak mengenal aturan dan menampilkan perilaku sesuai tuntutan lingkungan. Anak tidak bertindak dengan aturannya sendiri melainkan belajar berkompromi antara dirinya dengan tuntutan-tuntutan yang ada di lingkungan sekitarnya. Kebiasaan disiplin dalam keluarga yang sudah ditanamkan sejak dini akan membantu anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan aturan pada lingkungan baru yang dimasuki, misalnya sekolah.
Dalam penerapan disiplin di keluarga, orang tua berperan aktif dalam membantu peranan disiplin. Orang tua juga harus menyontohkan disiplin kepada anak. Harus ada komitmen oleh orang tua dalam penerapannya. Ketika orang tua menjelaskan perilaku A tidak boleh dilakukan maka akan mendapatkan konsekuensi B, dan konsekuensi itu harus dilaksanakan. Orang tua juga harus mempunyai target yang realistis dalam penerapan disiplin. Meminta anak untuk melakukan kebiasaan disiplin sesuai dengan batas kemampuan dan usianya. Orang tua juga bisa memberikan reward kepada anak untuk memotivasinya agar selalu berbuat disiplin. Reward tidak selalu dalam bentuk barang, akan tetapi bisa dengan aktivitas yang menyenangkan, ucapan dukungan, pelukan, dan sebagainya. Penerapan aturan yang konsisten dari orang tua juga sangat penting agar anak tidak bingung aturan mana yang harus ditaati atau mencari celah aturan mana yang akan dilanggar. Orang tua juga harus memfokuskan aspek disiplin ini dengan memilah-memilah satuan disiplin yang dapat dilaksanakan.
Begitu juga dengan pengajaran kepedulian. Dimulai dari keluarga yang merupakan aspek penting dalam pengajaran ini. Bagaimana anak harus bisa peduli kepada sesama maupun lingkungan. Kepedulian ini dapat membangun karakter anak untuk mempunyai sifat simpati dan empati. Yang mana kepedulian orang dewasa terhadap sesama dan lingkungan tidak berjalan dengan semestinya, orang tua dapat menceritakan kejadian tersebut dan membangun kepedulian anak sejak dini. Kepedulian juga membuat anak lebih mandiri dengan apa yang ia akan lakukan apabila orang tua selalu memberikan masukan positif dan menjadikannya kebudayaan didalam keluarga.
Pengajaran kepedulian yang dimulai sejak dini, melatih anak untuk dapat menjaga konsistensi sesama dan lingkungan. Kemungkinan besar, apabila kepedulian diajarkan sejak dini, kekerasan tidak akan melekat pada dirinya ketika ia akan dewasa, karena pengajaran kepedulian membuat mereka merasa harus menjaga sesama yang erat.
Oleh karena itu, pengajaran disiplin dan kepedulian yang dilakukan di Indonesia sudah menjadi budaya yang relevan dan sudah ‘harus’ dibiasakan sejak dini oleh keluarga. Pengajaran ini juga merupakan aspek penting dalam budaya yang seharusnya dijadikan kebudayaan di Indonesia. Menjadikan anak lebih berkarakter dan bertanggung jawab atas setiap disiplin yang ia lakukan. 

Tidak ada komentar: