Di Indonesia, kebudayaan sangatlah penting
dalam aspek kehidupan sehari-hari. Salah satu faktor yang memengaruhi
kebudayaan adalah keluarga. Keluarga berperan penuh dalam pengaplikasian
kebudayaan ini. Disiplin dan kepedulian merupakan kebudayaan yang ditanamkan
sejak dini oleh orang tua untuk memelihara kebudayaan Indonesia yang sopan dan
santun. Bukan hanya itu, diharapkan juga dengan pembelajaran ini anak bisa
menjadi berkarakter.
Disiplin
adalah kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk
pada pengawasan atau pengendalian. Tujuan disiplin untuk mengembangkan watak
agar dapat mengendalikan diri, bersikap tertib dan efisien. Di dalam keluarga,
ini sudah diterapkan dengan contoh-contoh yang sederhana. Seperti; mencuci
tangan sebelum makan, sebelum tidur sikat gigi terlebih dahulu, beribadah tepat
waktu, dan masih banyak lagi. Upaya ini diterapkan dengan menceritakan kepada
anak bahwa apabila setiap kegiatan tidak dimulai dengan mendisiplinkan diri,
maka kehidupan mereka akan tak berjalan dengan mulus. Salah satu contohnya
adalah tidak mencuci tangan sebelum makan, maka kuman akan masuk kedalam perut
yang dapat menyebabkan sakit perut. Orang tua menceritakan bagaimana apabila anak
tidak mencuci tangan sebelum makan akan menyebabkan sakit perut dengan cerita
yang didramatisir sehingga anak akan takut apabila ia tidak disiplin.
Penerapan disiplin sejak dini akan
membantu anak mengenal aturan dan menampilkan perilaku sesuai tuntutan
lingkungan. Anak tidak bertindak dengan aturannya sendiri melainkan belajar berkompromi antara dirinya
dengan tuntutan-tuntutan yang ada di lingkungan sekitarnya. Kebiasaan disiplin
dalam keluarga yang sudah ditanamkan sejak dini akan membantu anak untuk dapat
menyesuaikan diri dengan aturan pada lingkungan baru yang dimasuki, misalnya
sekolah.
Dalam penerapan disiplin di keluarga, orang tua berperan
aktif dalam membantu peranan disiplin. Orang tua juga harus menyontohkan
disiplin kepada anak. Harus ada komitmen oleh orang tua dalam penerapannya.
Ketika orang tua menjelaskan perilaku A tidak boleh dilakukan maka akan
mendapatkan konsekuensi B, dan konsekuensi itu harus dilaksanakan. Orang tua
juga harus mempunyai target yang realistis dalam penerapan disiplin. Meminta
anak untuk melakukan kebiasaan disiplin sesuai dengan batas kemampuan dan
usianya. Orang tua juga bisa memberikan reward
kepada anak untuk memotivasinya agar selalu berbuat disiplin. Reward tidak selalu dalam bentuk barang,
akan tetapi bisa dengan aktivitas yang menyenangkan, ucapan dukungan, pelukan,
dan sebagainya. Penerapan aturan yang konsisten dari orang tua juga sangat
penting agar anak tidak bingung aturan mana yang harus ditaati atau mencari
celah aturan mana yang akan dilanggar. Orang tua juga harus memfokuskan aspek
disiplin ini dengan memilah-memilah satuan disiplin yang dapat dilaksanakan.
Begitu juga dengan pengajaran kepedulian. Dimulai dari
keluarga yang merupakan aspek penting dalam pengajaran ini. Bagaimana anak
harus bisa peduli kepada sesama maupun lingkungan. Kepedulian ini dapat
membangun karakter anak untuk mempunyai sifat simpati dan empati. Yang mana
kepedulian orang dewasa terhadap sesama dan lingkungan tidak berjalan dengan
semestinya, orang tua dapat menceritakan kejadian tersebut dan membangun
kepedulian anak sejak dini. Kepedulian juga membuat anak lebih mandiri dengan
apa yang ia akan lakukan apabila orang tua selalu memberikan masukan positif
dan menjadikannya kebudayaan didalam keluarga.
Pengajaran kepedulian yang dimulai sejak dini, melatih anak
untuk dapat menjaga konsistensi sesama dan lingkungan. Kemungkinan besar,
apabila kepedulian diajarkan sejak dini, kekerasan tidak akan melekat pada
dirinya ketika ia akan dewasa, karena pengajaran kepedulian membuat mereka
merasa harus menjaga sesama yang erat.
Oleh karena itu, pengajaran disiplin dan kepedulian yang
dilakukan di Indonesia sudah menjadi budaya yang relevan dan sudah ‘harus’
dibiasakan sejak dini oleh keluarga. Pengajaran ini juga merupakan aspek
penting dalam budaya yang seharusnya dijadikan kebudayaan di Indonesia.
Menjadikan anak lebih berkarakter dan bertanggung jawab atas setiap disiplin
yang ia lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar