Gue harus pulang sampe rumah sekitar pukul 4 pagi karna harus nganter temen gue yang uda dicariin istrinya bang toyib karna gak pulang 3 x puasa 5 x lebaran..
Sesampai di rumah, pagar rumah masih dikunci, emak gue mungkin berfikir kalau gue uda tetidur pulas dikamar dengan mimpi yang berjudul "kasih datang pacar pulang" LOH. "Emakk!! Emakk!" teriak gue dari luar pagar. enggak ada suara dari dalam rumah, sekali lagi "emakk!! emakk!!" belum keluar juga. Plis deh emak, bukain gue pintu T.T
Karna mungkin anatara anak dan emak itu punya jalinan kasih yang sangat era, ntah kenapa emak gue bangun dan teringat gue kalo gue uda diluar kedinginan sambil jualan korek api...
"Krekk", gue denger suara kunci pintu terbuka. Surga banget karna emak gue uda bangun..
Dan gue benerbener ada di tempat tidur pukul 5 kurang 15 menit.
zzZZzzzZZzzz... jangan ganggu dulu. Gue lagi tidur!
Dan gue harus bangun pukul 5 tepat. Plis deh.. cuman 15 menit gue tidur? Mata gue merah, bulat, ada hitam ditengahnya, terus bisa melihat. Waw! It's amazing! (yang ngikutin sarap)
Gue harus bersiapsiap pukul 6 karna gue juga harus nganter kue yang uda di pesan panitia dengan emak gue. Karna emak gue tukang kue amatir, menerima pesanan pertama ya jadinya bingung dengan keadaan ini, dimana gue harus nyiapin tissue, air mineral, kotak kue, dan peralatan kuenya, kue yang dipesan emak gue sebenarnya kue dari berbagai tukang kue yang ada di Medan dan disatukan oleh emak gue.
Oke, masalah kue selesai. Kini masalah muka dan badan gue yang belum selesai. Gue belum mandi dan bersiapsiap. Pakaian gue belum disetrika, dan lainlain. Karna bebek punya mandi yang khas,akhirnya gue makek cara cepat bebek mandi. Dan emak gue harus ngebantu gue untuk menyetrika tu baju.
Kemeja tangan panjang, belero, jeans, ikat pinggang, udah ada dibadan gue. Tringg!
Secepat kilat gue harus ke sekolah karna harus ngeliat keadaan terakhir dari persiapan acara tersebut.
Panitia yang jaga malam harus pulang karna mereka harus berganti pakaian rapi dan isitrahat sejenak karna yang gue tau mereka sangat lelah harus begadang dan ngejaga sound.
Dan panitia lainnya juga pada berdatangan. Gak tau mau ngapai mereka datang. Yaudah, pulang aje -.-
Pekerjaan berat yang harus dilakukan adalah membersihkan air yang berada ditenda. Air tergenang didalam tenda, dan kita panitia harus menyapunya terlebih dahulu, kemudian membereskan bangku yang kayak ada di nikahan nikahan itu.
Pinggang gue uda sakit, baju gue uda belepotan dengan lumpur, dan sebagainya. Seberat inikah nasib seorang panitia Ya Tuhan??
Rencana kita acara dimulai pukul 9 pagi, tetapi belum juga ada yang datang jam segitu. Gue uda panik, dimana para undangan-undangan ini? Masih tidor? Atau mereka terkena perang dunia ke 4? (yang ketiga belum ya kan?).
Bangku uda beres, sound uda beres, dan para tamu undangan juga sudah beberapa yang datang pukul 10 pagi.
Guru guru udah pada nyerang gue, jam berapa dimulai? jam berapa dimulai? jam berapa dimulai?
dan acara kita mulai pukul 10 pagi dengan jumlah tamu undangan hanya satu per enambelas dikalikan dua lapangan sepakbola yang ada di sekolah gue.
Gue memulai dan tiba saatnya buat gue untuk mengucapkan kata sambutan. Ini dia kata sambutan yang gue buat 39 detik sebelum gue ke panggung.
Assalamualaikum wr.wb
Pembukaan
Isi
Penutup
Wassalamualaikum wr.wb
Cukup panjang karna gue sendiri gak tau apa yang harus gue ucapin disana dan gue hanya mengucapkan terimakasih buat panitia yang udah berkorban jiwa dan raganya di acara ini.
Acara tak seperti yang diduga, balon yang sebelumnya sudah disiapkan untuk dilepas secara bersamasama sudah kempis dan banyak tamu yang
Tiba datangnya bintang tamu yang gue undang, rapper medan, gue udah gak sabar nunggunya sih, karna takut gak datang mereka. Disaat mereka tampil, banyak yang rusuh, aqua gelas berterbangan, kertas2 berterbangan, kursi sekolah, meja sekolah, papan tulis, tomat, tahu, kecap, semua yang bisa dilempar, gue shock tibatiba. Mengapa mereka gak suka dengan penampilannya? padahal menurut gue ini penampilan yang bagus? akhirnya gue harus membatalkan perjanjian dengan bintang tamu tersebut. Seharusnya mereka menyanyikan 6 lagu, dan mereka hanya menyayikan 2 lagu. Gue sebenarnya kecewa karna kami dari panitia sudah membayar sepenuhnya.
Saat sudah siang...
Para alumni berdatanganm gue gak tau datangnya darimana, dan banyak juga orangorang yang gak ada identitas berdatangan. Ribuan dari mereka ingin tampil dipanggung untuk memeriahkan acara perpisahan ini. Tetapi jadwal acara sudah penuh. Gue uda bingung. Gue dikroyok oleh mereka. Mereka mendatangi gue dan meminta dengan air mata kadal agar mereka bisa tampil. Gue bisa apa? Semua itu diatur oleh seksi acara dan gak mungkin lagi itu diubah?
Salah seorang personil band yang merupakan alumni dengan muka marah mendatangi gue, dan membawa gue ke belakang sekolah, padahal gue lagi berdiskusi dengan alumni lainnya. PERASAAN GUE GAK ENAK
"Kau bilang aku bisa maen disini! Kok gak kau masukkan aku, *&^*^%!!. Uda nunggu lama aku disini, dari siang aku datang, gak ada kau hargai aku, uda jam berapa ini!,(*&*(&^!!!" Tiba tiba dia datangi gue dan megang kerah baju gue. "(*^&%^&^(&)(*&)(*^&*(&%^)*&)(*)(&(*^&%#$#@%#^%^$*&^%(*&(*%&$^@#^%@" ucap gue dengan bahasa planet. Gue cuman bisa diam karna gue sendiri dan mereka berenam disana. Gue memang janji untuk nampilin mereka, tetapi pagi bukan sore. Karna jadwal pagi udah full. "Eh, kok diam aja kau, *&^%$!! Kau kira kau paling hebat disini? Kutandai mukak kau ya! Kalo sempat aja nampak mukak kau sama aku, kupecah belah kepala kau kubuat?" Kemudian mendaratlah tangannya dibagian tubuh gue dan gue cuman bisa diam karna gue gak bisa bergerak disana. Kalau melawan, tenaga mereka ada enam, sedangkan gue? Sebenarnya gue udah emosi tingkat Kotamadya Medan tapi gue masih bisa sabar dan hanya bisa menceritakannya dengan beberapa temen panitia gue.
Hampir magrib dan acara berlangsung dengan hitam, karna sudah tidak terkontrol lagi dengan banyaknya band yang nampil.
Dan acara diselesaikan tanpa klimaks yang baik dan tamu yang bertahan hanya guru dan panitia.
Eits! Sekarang tinggal panitia aja di sekolah, konsumsi masih banyak, panitia harus membawanya lagi karna masih banyak yang tersisa. Panitia membawanya setangah lusin setiap panitia.
Mungkin itulah hari paling buruk yang pernah gue lakuin. Dan itu semua disaksikan oleh banyak orang.
Tapi acara ini bisa dibilang sukses karna banyak tamu yang merasa senang dengan kehadiran acara tersebut. Dan gue mengucapkan terimakasih buat panitia yang sudah membanting jantung untuk acara ini, (karna tulang sudah remuk digantikan dengan jantung)\
Mungkin ini perngalaman gue dengan menjadi panitia ababil ...
TAMAT
Dedy yang belum berkeluarga :*